Herbal Penangkal Corona bisa jadi akan ditemukan oleh para Ahli virology dalam waktu dekat ini. Karena menurut penelitian ada beberapa tumbuhan yang di klaim berpotensi mampu melawan virus Covid-19.
COVID-19 saat sudah menjadi pandemi global. Hampir setiap negara saat ini sudah memiliki kasus COVID-19. Sudah banyak pasien yang meninggal karena wabah COVID-19 ini.
Sejauh ini, belum ditemukan vaksin COVID-19 untuk mencegah. Tidak ada obat yang sudah terbukti efektif melawan COVID-19. Beberapa obat antivirus yang sudah ada dipakai tidak bersifat spesifik terhadap virus Corona.
Banyak upaya yang sudah dilakukan berbagai negara untuk melawan penyakit ini. Di Indonesia, peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sedang meneliti tentang beberapa tanaman yang mungkin dapat menjadi obat COVID-19.
Sejauh ini, ada 3 jenis tanaman yang berpotensi mengobati infeksi virus Covid-19. Apa saja tanaman Herbal penangkal Corona yang mungkin bisa menjadi obatnya?
Ketepeng Badak
Ketepeng badak atau ketepeng kebo (Cassia alata), adalah salah satu dari tiga tanaman yang berpotensi menjadi antivirus Corona. Tanaman Ketepeng kebo banyak tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia.
Ketepeng badak sangat mudah didapatkan, biasanya di pinggir kali atau di sawah. Tanaman ini juga biasa digunakan sebagai tanaman hias di depan rumah.
Sebelum wabah COVID-19, ketepeng badak sering digunakan sebagai obat tradisional untuk penyakit kulit, seperti eksim, kudis, kurap, dan panu. Caranya, daun ketepeng dicampur dengan air kapur atau perasan jeruk nipis, kemudian ditempelkan di kulit yang sakit.
Ketepeng badak diklaim dapat menghambat replikasi atau perbanyakan virus di dalam tubuh inangnya.
Namun, sejauh ini, penelitian tumbuhan ini masih mencapai tingkat penelitian pada hewan.
Benalu Obat Corona
Kita pasti sudah mengenal tanaman benalu. Benalu sering ditemukan sebagai tumbuhan parasite, yaitu tumbuhan yang menempel dan mengambil makanan pada inangnya.
Kita dapat dengan mudah mengenali benalu di antara pohon mangga atau pohon nangka.
Seperti ketepeng badak, benalu juga digunakan untuk menyembuhkan penyakit.
Dari sejumlah catatan etnobotani, ekstrak benalu yang hidup di pohon jeruk nipis digunakan untuk mengobati ambeien dan diare.
Benalu kapas berpotensi sebagai antikuman alami untuk makanan, dan tinggi serat sehingga bisa dikonsumsi dan mencegah sembelit.
Cara menggunakan benalu sebagai obat adalah dengan merebus daunnya dengan air panas, lalu air rebusan dari benalu tersebut diminum. Untuk mengurangi baunya, dapat digunakan pemanis atau dicampurkan dengan sirup.
Benalu (Loranthus sp.) pernah diteliti di China untuk pengobatan tradisional bagi SARS-CoV yang menyebabkan wabah SARS pada awal tahun 2000-an. Kini, benalu ‘digadang-gadang’ untuk menjadi obat untuk pasien COVID-19.
Hingga sekarang, benalu masih dalam tahap uji klinis untuk membuktikan efektivitas antivirus terhadap virus Corona.
Cordyceps Penangkal Corona
Selain ketepeng badak dan benalu yang diteliti dapat melawan infeksi virus Covid-19, Tanaman Cordyceps juga diklaim bisa menjadi Herbal Penangkal Corona.
Cordyceps adalah salah satu golongan jamur yang dapat meningkatkan imun. Fakultas MIPA dan Pakar Biomolekuler Universitas Brawijaya yang sedang meneliti jamur ini mengatakan bahwa jamur Cordyceps dapat menghambat pembiakan virus secara langsung.
Selama ini, jamur Cordyceps digunakan sebagai penambah stamina. Jamur ini tumbuh di pegunungan Himalaya dan dataran tinggi Tibet, sehingga banyak digunakan sebagai jamu di Tiongkok.
Bahkan sebuah Produk Herbal ampuh dari Turki dengan merek Royal Kiraz juga menggunakan jamur Cordyceps ini sebagai salah satu bahannya.
Selain dipercaya sebagai antivirus, Cordyceps juga mengandung nutrisi yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, antara lain asam amino, vitamin B dan K, asam lemak, dan mineral lainnya.
Seperti halnya ketepeng badak dan benalu, jamur cordyceps juga masih dalam tahap uji klinis untuk membuktikan khasiatnya.
Empon-Empon, Jamu Corona?
Jamu yang terbuat dari empon-empon, seperti jahe, kunyit, kencur, dan lain lain juga sering digunakan untuk menyehatkan badan.
Empon-empon memang kaya dengan curcumin, zat alami yang berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh. Jamu yang dikonsumsi selagi hangat juga menyegarkan bagi tubuh.
Sampai saat ini, belum ada publikasi ilmiah yang menyebutkan empon-empon antivirus Corona. Namun, mengonsumsi empon-empon yang kaya manfaat ini juga tidak ada salahnya.
Obat Virus Corona Saat Ini
Sampai saat ini, belum ada obat COVID-19 yang terbukti efektif melawan virus Corona. Obat-obatan yang diberikan pada pasien COVID-19 di rumah sakit adalah obat simtomatis, alias obat untuk meringankan gejalanya, seperti obat untuk mengurangi batuk, untuk meredakan demam, dan lain lain.
Obat antivirus yang diberikan untuk pasien terinfeksi virus Corona adalah Remdesivir. Hidroksiklorokuin, berbeda dari klorokuin, juga digunakan untuk pengobatan pasien terinfeksi Corona.
Sayangnya, belum ada vaksin COVID-19 yang terbukti efektif untuk mencegah virus Corona.
Vaksin lain pun tidak terbukti memiliki kekebalan terhadap virus Corona. Obat dan vaksin virus Corona hingga saat ini masih dalam tahap penelitian.
Oleh karena itu, cara-cara pencegahan tetap menjadi hal utama untuk COVID-19, antara lain tetap menjaga jarak dengan orang-orang sekitar atau physical distancing setidaknya 1 meter dengan orang lain.
Jangan lupa menggunakan masker untuk siapa saja, karena memakai masker untuk semua orang terbukti efektif mengurangi angka infeksi COVID-19.
Jangan lupa mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, atau dengan hand sanitizer dengan kandungan alkohol 70%.
Tanaman Herbal Penangkal Corona masih sedang dalam tahap penelitian.
Nah selagi masih dalam penelitian, sangat penting bagi kita untuk menjaga kesehatan, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, supaya kita dapat terhindar dari virus Corona.
Apalagi bagi Anda yang sudah Lansia, Anda perlu tahu Tips Menjaga Daya Tahan Tubuh Bagi Usia Lanjut.